Presiden UEFA Marah dan Dukung Mbappe ke PSG Buntut Kritikan LaLiga

Perpanjangan kontrak dari Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain (PSG) diketahui menyeret presiden UEFA, yakni Aleksander Ceferin, berkomentar serta marah terhadap La Liga. Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.

Perebutan Mbappe oleh PSG dan Real Madrid di mana tampak membawa-bawa UEFA dan Ceferin melalui pusaran keributan.

Mbappe sendiri sudah menandatangani perpanjangan kontrak di PSG sampai 2025 sebelumnya dihubungkan erat terkait adanya kepindahan ke Madrid, namun keputusan akhir dari sang bintang Prancis itu membuat Madrid berang.

UEFA Tegaskan Tidak Ada Rencana B Untuk Laga Perempat Final Liga Europa

La Liga pun mendukung Madrid serta mengajukan komplain ke UEFA di mana menyebut ada skandal di balik keputusan dari Mbappe agar tetap menetap di PSG. La Liga sendiri menilai bahwa PSG melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) yang telah dirancang guna mencegah pengeluaran klub melebihi pendapatan.

Menanggapi respons dari La Liga, Ceferin pun menyatakan bahwa UEFA memberlakukan aturan FFP yang secara ketat. Ceferin juga menerangkan PSG tidak melakukan kesalahan hingga menegaskan tidak ingin diperintah oleh Madrid.

“Siapapun yang akan menghormati aturan kami dipersilakan bermain di kompetisi kami, siapapun yang tidak menghormati aturan kami tidak akan dipersilakan,” kata Ceferin.

“Real Madrid atau siapapun tak perlu memberi tahu UEFA mengenai apa yang harus dilakukan. Mereka marah dengan melihat satu sudut pandang saja dan sejauh yang saya tahu, tawaran mereka mirip dengan tawaran [PSG],” sambungnya mengutip Mirror dan CNN

Ceferin menanggapi terkait keluhan soal klub yang dikelola negara layaknya seperti PSG yang dimiliki oleh Qatar Sports Ivestements, anak perusahaan dari Qatar Investment Authority (QIA).

Kylian Mbappe Perpanjang Kontrak di PSG Hingga 2025 - Bola Tempo.co

“Saya sudah mengatakan itu berkali-kali dan saya akan mengatakannya lagi, beri tahu saya satu argumen mengapa mereka tidak boleh menjadi pemilik klub,” ucap Ceferin. Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.

“Kalau Anda bilang klub adalah milik para pengggemar, bukankah Anda berpikir kalau klub Inggris dikuasai pemilik dari Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Inggris. Jadi situasinya persis. Saya sangat lelah dengan tuduhan-tuduhan tanpa dasar konkrit. Saya mau tahu siapa yang melanggar peraturandan kalau Anda melanggarnya maka Anda akan dihukum,” tambahnya.

Leave a comment

Your email address will not be published.